Bicara Berita, Kesehatan - Tatto di Indonesia dahulu merupakan suatu hal yang tabu yang hanya dimiliki oleh seorang kriminal yang dibuat di dalam lembaga permasyarakatan. Namun kini tatto adalah suatu bentuk seni untuk pengekspresian diri seseorang.
Setiap individu pasti memiliki bentuk pengekspresian dirinya sendiri, maka bentuk dan gambar dari tatto itu sendiri bagi setiap orang juga bisa berbeda.
Alat dan juga tinta tatto yang digunakan juga makin ke sini makin di perbaharui demi meningkatkan kualitas dari tatto tersebut. Bahkan sekarang tinta tatto bisa membantu memantau kadar glukosa seseorang yang sedang kembangkan oleh tim dari MIT dan Harvard.
Tinta yang digunakan adalah tinta biosensitif yang dapat bekerja tanpa memerlukan tenaga untuk memproses data karena hanya melalui reaksi kimia sederhana.
Para peneliti menyebut proyek itu dengan "Dermal Abyss". Dua bentuk tinta yang berbeda telah diuji pada kulit in vitro kulit babi. Bentuk yang pertama dirancang untuk memantau kadar glukosa darah dari pasien, berubah warna dari hijau menjadi coklat pada saat konsentrasinya meningkat.
Jenis yang kedua melacak konsentrasi natrium untuk mencegah dehidrasi dengan mengubah warna hijau yang lebih cerah sehingga lebih banyak sodium yang terdeteksi.
Ide desain tinta ini bertujuan supaya pasien dapat melacak biometrik tertentu hanya dengan melihat tato mereka, perbedaan warna mungkin tidak selalu terlihat jelas dengan mata telanjang. Untuk membaca dengan lebih tepat, tim juga telah mengembangkan prototipe sebuah aplikasi yang dapat menganalisis biometrik tersebut dengan pemindaian atau melalui foto tinta.
Dermal Abyss saat ini berupa konsep, tapi para periset mengatakan dapat memantau berbagai biometrik. Privasi bisa menjadi perhatian, karena orang mungkin tidak ingin informasi kesehatan mereka ada di lengan mereka, karena itu tinta tersebut hanya bisa terlihat di bawah cahaya tertentu. Misalnya, tinta bio pelacak natrium hanya dapat dilihat dengan menggunakan cahaya biru.
Walaupun tatto bisa bertahan lama pada saat ini tetapi para periset bekerja untuk memperbaiki daya tahan dari tinta tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar