China : Intervensi Dunia Tidak Berpengaruh Pada krisis Rohingya - Bicara Berita

Bicara Berita

Minggu, 22 Oktober 2017

China : Intervensi Dunia Tidak Berpengaruh Pada krisis Rohingya

 

Bicara Berita, Internasional - "Adanya campur tangan dunia internasional dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar tidak berpengaruh," Ucap Guo Yezhou Wakil Kepala Departemen Internasional Partai Komunis China

Sebab itu, sebagai sekutu terdekat negara Myanmar, Guo menyatakan China tak akan mencampuri urusan Naypyidaw dalam meyelesaian krisis yang sudah memicu ratusan ribu Muslim Rohingya melarikan diri mulai dari akhir Agustus lalu tersebut.

"Berdasarkan dari pengalaman, saat ini anda dapat melihat konsekuensi bila suatu negara melakukan intervensi ke negara lain. Kami jelas tak akan melakukannya," jelas Gou tanpa penjelasan lebih lanjut apa kesalahan yang dia maksud, Minggu (22/10).

Menurut penuturan Guo, Beijing mendukung sepenuhnya upaya dari pemerintah Myanmar untuk menjaga stabilitas keamanan di sana. Dia juga menuturkan, pemerintahnya yakin kalau Myanmar bisa menyelesaikan sendiri masalah internalnya itu.

Justru di satu sisi banyak sekali laporan yang menuding jika kekerasan hingga penyiksaan yang dilakukan oleh militer terhadap Muslim Rohingya yang menjadi pemicu memburuknya krisis di wilayah tersebut.

Selain dari itu, intervensi dapat memicu ketidakstabilan di Myanmar yang dikhawatirkan bisa turut mempengaruhi China, yang diketahui berbatasan langsung dengan negara di Asia Tenggara tersebut.

Pendekatan yang dilakukan oleh Beijing ini sangat berbeda dengan sikap komunitas internasional yang selama ini menganggap Myanmar sudah gagal untuk menghentikan kekerasan yang sudah lama menyasar etnis minoritas Rohingya.

PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) bahkan menggambarkan bahwa tragedi yang terjadi di Rakhine sebagai bentuk upaya dalam 'pemusnahan etnis' secara sistematis oleh Myanmar.

Dunia internasional selama ini mendesak pemerintah Myanmar untuk membuka akses media dan kemanusiaan seluasnya menuju Rakhine.

Sejumlah negara dan organisasi internasional menganggap akses kemanusiaan menjadi hal paling penting supaya dapat menyalurkan bantuan dan juga membantu dalam meredam konflik di wilayah tersebut.

Sampai saat ini, sudah sekitar 1.000 orang terutama etnis Rohingya telah dilaporkan tewas sejak bentrokan antara militer Myanmar dan kelompok bersenjata pecah di Rakhine pada 25 Agustus yang lalu.

Walau China mendukung pemerintah Myanmar, Guo menyebutkan bahwa China tetap mengecam atas segala bentuk kekerasan yang terjadi pada beberapa waktu lalu di negara itu.

"Kami mengecam atas segala bentuk kekerasan dan juga tindakan teroris yang telah terjadi," kata Guo menambahkan.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar